Selasa, 11 Desember 2012

dr Inda Mutiara, Dokter Teladan Cantik Sahabat Kupu-kupu Malam


Jakarta - Sebagai tenaga medis penyakit menular seperti HIV/AIDS, dr Inda Mutiara punya tanggung jawab besar menangani pasien dari kalangan kupu-kupu malam. Namun mereka tak hanya dianggap pasien, tapi juga sahabat.

dr Inda Mutiara (43) sudah 9 tahun bekerja di Klinik Jelia, Mangga Besar, Jakarta Barat. Setiap hari, dia menangani puluhan pasien umum dan pekerja seks -- yang disebutnya dengan istilah 'wanita pekerja susila tidak langsung' (WPSTL) -- yang mempunyai risiko penyakit menular.

Meski begitu, wanita kelahiran 17 April 1969 ini tak pernah mengeluhkan pekerjaannya. Dia menikmati setiap pertemuan dengan para pasien, dari kalangan mana pun.

"Pasien-pasien kita ini kadang saya jadikan sahabat," ujar Inda saat ditemui detikcom di kantornya, Senin (10/12/2012).

Lulusan Fakultas Kedokteran Trisakti angkatan '86 ini menyabet gelar dokter teladan se-Jakarta Barat tahun 2012 atas kepeduliannya di dunia kesehatan. Tak hanya melakukan pengobatan, Inda juga kerap mendengar keluh kesah para pasien. Sebagian dari mereka juga kadang bercerita soal pekerjaannya.

"Pekerjaan mereka sendiri kan sensitif yaitu pekerjaan berisiko dan bisa menambah wawasan kita bagaimana menghadapi pasien-pasien seperti itu," terangnya.

Kini, ibu dua anak tersebut punya harapan tersendiri soal pencegahan HIV/AIDS di Jakarta. "Kalau sosialisai pemahaman ini sudah merata saya rasa tidak ada lagi penularan seksual ini. Soalnya, kalau penyakit seksual rendah saya rasa nggak ada penyakit HIV. Karena itu pintu masuknya," imbuh dokter yang sangat suka jalan-jalan ini.

Duh! Pak Ahok, Halte Bus Muara Buaya di Cengkareng Memprihatinkan

Jakarta - Coba tengok kota-kota metropolitan di negara tetangga. Fasilitas publik untuk melayani warga pasti menjadi prioritas pemerintah kota. Halte bus salah satunya, yang kondisinya dirawat dan dijaga. Tapi di Jakarta, banyak halte yang seolah tak pernah dilirik pemerintah.

Contohnya, Halte bus yang berada di Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat yang minim fasilitas seperti bangku bagi calon penumpang untuk menunggu bus. Bukan hanya itu saja, kondisi atap Halte sebagai pelindung hujan dan panas bangunan pun banyak yang terlepas alias bolong.

Pantuan detikcom, Selasa (11/12/2012) Besi-besi di halte tersebut banyak yang sudah berkarat, pagar halte juga banyak yang hilang dan tidak terawat. Yang mengkhawatirkan, halte justri jadi tempat permanen bagi pedagang kaki lima (PKL) untuk berdagang, juga tempat bagi pengojek motor mangkal.

Di halte itu hanya tersedia bangku sederhana sepanjang 10 meter yang terbuat dari potongan kayu pinang hasil buatan tangan pengojek motor setempat. Kok jadi pengojek yang buat ya?

Menurut Dina (26), warga yang biasa menunggu di halte bus itu, ketiadaan bangku membuat penumpang terpaksa berpegal-pegal ria berdiri. Lama berdiri bisa sampai 30 menit.

"Pinginnya sih duduk, tapi gak ada bangkunya," ujar Dina di Halte Rawa Buaya, cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (11/12/2012).

Jadi, apa kabar fasilitas publik di Jakarta?

Sumber : DetikNews

Dubes Malaysia Tak Mau Komentari Kolom Penghinaan Terhadap Habibie

Jakarta - Mantan presiden BJ Habibie dihina di sebuah kolom koran Utusan Malaysia. Sejumlah tokoh Indonesia pun bereaksi keras. Apa tanggapan Dubes Malaysia di Indonesia?

"Saya tak punya komen soal itu," kata Dubes Malaysia di Indonesia Dato Syed Munshe Afdzaruddin Bin Syed Hassan saat dihubungi detikcom, Rabu (12/12/2012).

Munshe mengaku sudah melihat tulisan kontroversial yang dibuat oleh mantan Menteri Penerangan Malaysia Zainuddin Maidi pada 10 Desember itu. Namun dia tak mau berpolemik lebih jauh.

"Saya tak punya komen, sudah ya. Nanti I'll call you back," ujarnya sambil menutup telepon.'

Di rubrik RENCANA di koran Utusan Malaysia edisi Senin, 10 Desember 2012, mantan Menteri Penerangan Malaysia Zainuddin Maidin menulis dengan judul "Persamaan BJ Habibie dengan Anwar Ibrahim". Di media yang dikontrol langsung pemerintah itu, Zainuddin menggambarkan Habibie sebagai sosok egois, memualkan, serta pengkhianat bangsa.

Zainuddin mengawali tulisannya dengan mengatakan 'Presiden Indonesia ketiga, Bacharuddin Jusuf Habibie yang mencatatkan sejarah sebagai Presiden Indonesia paling tersingkat, tersingkir kerana mengkhianati negaranya, telah menjadi tetamu kehormat kepada Ketua Umum Parti Keadilan Rakyat Anwar Ibrahim baru-baru ini. Beliau diberikan penghormatan untuk memberi ceramah di Universiti Selangor (Unisel).'

Sekadar diketahui, hubungan Habibie dan Anwar cukup akrab. Anwar -- yang hendak mengikuti Pemilu Malaysia 2013 -- mengundang Habibie berbicara ke Universitas Selangor pada Kamis 6 Desember 2012 lalu. Kunjungan itu sebagai balasan atas kedatangan Anwar Ibrahim di Jakarta pada 28 November 2012 untuk menghadiri 'Celebrating The Habibie Center's 13th Anniversary and Democracy Take-Off? The BJ Habibie Period. Anwar Ibrahim, mantan Wakil PM Malaysia, memuji Habibie dengan menyebut era Habibie yang singkat membawa perubahan besar di Indonesia.

BJ Habibie telah membaca artikel Zainuddin di koran yang merupakan corong pemerintah tersebut dan hanya tertawa saja.

(mad/nrl)